Jumat, 06 November 2009

NASIONALISME DI SEKOLAH KITA, Tlah Luntur .... ?

NASIONALISME DI SEKOLAH KITA , Tlah Luntur ….. ????

Bangsa adalah makna senyata Negara. Tidak ada bangsa, negarapun tiada. Ingat bangsa, terkenang Negara. Bicara bangsa, rindu Negara. Tidak percaya …. ? lihat saja Indonesia….. ! Si Slamet yang bersuku jawa, Ucok yang batak, si Doel yang asli Betaw, Malaiholo di Ambon, Cak Noer di Madura, dan Euis gelis dari Sunda, serta Oka dari Bali. Baik Nabone yang asli Irian Jaya, maupun Abre yang totok Ajibarang – Brebes, semuanya orang – orang itu, diseluruh nusantara, dari sabang sampai Merauke, mereka pun mengaku danmenyatakan sebagai Bangsa Indonesia.

Tetapi, benarkah bangsa senyata Negara …. ? Senyata kelahiran mereka …. ? Sekokoh keberadaan Negara mereka …. ? dan bagimu Indonesia, sebatas wilayah nusantarakah Bangsa Indonesia…. ? atau sebatas sabang – Meraukekah keberadaan Bangsa Indonesia ?

Tidak, tidak juga … ! Nyatanya, beribu – ribu anak Indonesia yang lahir, belajar, bekerja dan meninggal di bumi mancanegara tetap terdaftar sebagai warga Negara Indonesi. Walaupun mereka tidka pernah menginjak bumi Indonesia, Sekalipun mereka tidka tahu peta nusantara, tidak mengunakan Bahasa Indonesia, tidak memakai budaya Indonesia, bahkan tidka mengenal Presiden Indonesia sekalipun, mereka tetap putra – putri Bangsa Indonesia.

Namun, adakah keindonesiaan mereka menjadi berkurang …. ? O, tidak juga …. ! Keindonesiaan mereka sama seperti Mbok Giyem yang lahir di Jawa dan tidak bisa bicara dengan Bahasa Indonesia. Sama seperti cak Rifai yang belum tentu hafal uruatn Pancasila. Persis sama seperti Mabilehi yang lahir di Ambon dan tidka pernah kebagian penataran kepemimpinan ala Pancasila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar